Sebuah informasi mengejutkan datang dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Martinus Hukom, yang mengungkapkan bahwa perempuan dan ibu rumah tangga saat ini menjadi sasaran sindikat narkoba untuk peran sebagai kurir barang terlarang. Data yang dikumpulkan selama April hingga Juni 2025 menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang terlibat dalam kasus dugaan peredaran narkotika. Martinus Hukom juga menyoroti fakta bahwa perempuan tidak hanya menjadi korban tapi juga terlibat langsung dalam operasional jaringan sindikat narkoba. Menurutnya, sindikat narkoba semakin cerdas dalam memanfaatkan peran dan posisi sosial perempuan untuk mengelabui aparat penegak hukum. Posisi perempuan dalam jaringan sindikat narkoba tidak hanya terbatas sebagai kurir, tetapi juga sebagai perekrut, pengendali distribusi, dan pengelola keuangan. Martinus menekankan pentingnya mewaspadai tawaran upah menggiurkan yang biasanya diberikan sindikat kepada perempuan. Dalam upaya pencegahan, penting bagi semua pihak untuk menjaga kaum perempuan dan ibu rumah tangga dari pengaruh dan tipu daya sindikat narkoba. Selain itu, dalam membangun moralitas bangsa, perempuan Indonesia perlu diberdayakan sebagai agen moral yang membentuk generasi masa depan yang lebih baik.
