Dua kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia mengalami penundaan kepulangan dari Arab Saudi di tengah meningkatnya ketegangan kawasan Timur Tengah akibat konflik Iran-Israel. Meskipun demikian, Kementerian Agama memastikan bahwa seluruh jemaah berada dalam keadaan aman dan sedang menantikan jadwal penerbangan pengganti.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, menjelaskan bahwa pendorongan jemaah haji dilakukan sesuai dengan program yang telah dirancang. Saat ini, sebagian jemaah sudah tiba di Bandara Jeddah untuk kembali ke Indonesia, sementara sebagian lainnya masih berada di Madinah dan akan tinggal sekitar sembilan hari sebelum pulang.
Kloter Embarkasi Surabaya SUB 43 dan SUB 44 dengan jumlah jemaah sekitar 380 orang mengalami penundaan penerbangan karena alasan keamanan jalur udara. Maskapai Saudia Airlines memutuskan menunda keberangkatan mengikuti dinamika geopolitik yang terjadi di beberapa wilayah. Meskipun demikian, Hilman menegaskan bahwa proses pemulangan jemaah secara keseluruhan tetap berjalan normal, dengan kloter lainnya berjalan sesuai jadwal.
Fase pemulangan dari Madinah diperkirakan akan menjadi tahap tersibuk dalam penyelenggaraan haji tahun ini, dengan ribuan jemaah Indonesia diterbangkan ke tanah air setiap harinya. Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan proses pemulangan berjalan aman dan lancar. Mohon doa dari masyarakat Indonesia agar pemulangan ini dapat berjalan tanpa hambatan yang berarti.