Vitiligo masih menjadi persoalan yang sering dihadapi oleh masyarakat karena sering menimbulkan stigma. Namun, di balik masalah bercak putih pada kulit ini, para penyintas vitiligo memiliki perjuangan panjang untuk tetap percaya diri. Saat ini, berbagai teknologi medis terus dikembangkan untuk mendukung mereka, termasuk teknologi fototerapi exciplex clarteis asal Prancis yang baru diintroduksi di Indonesia.
Langkah ini dilakukan oleh C Derma Clinic bekerja sama dengan Komunitas Vitiligo Indonesia, dalam rangka kampanye Cerita dari Kulitku saat peringatan World Vitiligo Day 2025 di Jakarta. Vitiligo sendiri merupakan kondisi di mana pigmentasi warna kulit hilang di beberapa bagian tubuh, menyebabkan bercak putih atau belang pada kulit. Kondisi ini dapat muncul di kulit, mukosa, bahkan seluruh tubuh.
Meskipun penyebab pasti vitiligo belum diketahui, namun diperkirakan terkait dengan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pembentuk pigmen kulit. Faktor lain yang bisa memicu vitiligo termasuk genetika, stress, paparan sinar matahari berlebih, dan trauma pada kulit. Gejala vitiligo bervariasi, mulai dari bercak putih di area lipatan seperti ketiak dan selangkangan, hingga pada area terbuka seperti wajah, tangan, bahkan mukosa bibir dan kelamin.
Exciplex clarteis adalah teknologi fototerapi terbaru yang menggunakan excimer light 308 nm, dapat membantu merangsang produksi melanin pada area kulit yang kehilangan pigmen, termasuk pada penderita vitiligo. Teknologi ini diharapkan dapat membantu para penyintas vitiligo dalam meningkatkan rasa percaya diri dan memperbaiki warna kulit secara merata. Menyadari pentingnya informasi ini, mari bersama-sama mendukung para penyintas vitiligo untuk tetap percaya diri dan mengatasi stigma yang ada.