Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tewas dilakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menjadi misteri. Salah satu poin yang menarik perhatian adalah penggunaan smart lock pada pintu kamar Arya. Menurut Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, kamar korban dilengkapi dengan sistem penguncian digital berbasis kartu akses, dan hanya Arya sendiri yang memiliki akses tersebut.
Penemuan jasad Arya dimulai karena istri dan pemilik kos mencurigai ketika tidak bisa menghubungi Arya sejak Senin malam dan menemukan pintu kamar terkunci rapat dari dalam. Mereka kemudian meminta izin pembukaan pintu secara pakasa sehingga terdapat bekas pembukaan paksa, namun tindakan itu dilakukan atas seizin istri korban dan pemilik kos untuk memastikan keadaan di dalam kamar.
Meskipun spekulasi tentang dugaan perusakan muncul akibat upaya membuka pintu secara paksa, polisi menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan merupakan tindak kejahatan melainkan langkah penyelamatan. Hingga saat ini, polisi belum dapat menyimpulkan kasus tersebut. Namun, sistem smart lock pada pintu kamar Arya menjadi elemen penting yang perlu diungkap untuk memecahkan misteri di balik kematian tersebut.
