Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memaksimalkan potensi usia produktif, dengan sekitar 70 persen penduduk berusia 15-64 tahun namun hanya 14-15 persen yang benar-benar bekerja dan berkontribusi pada sistem fiskal. Menurut Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN Budi Setiyono, hanya sekitar 13-15 juta orang di Indonesia yang dapat dianggap produktif dalam konteks konstruksi tata kelola negara. Dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta, satu orang produktif harus menanggung biaya hidup 10-11 orang.
Beban yang ditanggung oleh pekerja produktif tersebut berat, sehingga mereka menghadapi kesulitan untuk mencapai hidup sejahtera. Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dapat mendorong seseorang untuk mencari jalan keluar, baik dengan cara yang legal seperti berjualan atau menjadi tukang pijat, maupun dengan risiko mencari jalan pintas seperti tindak kriminalitas atau korupsi.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan ini membutuhkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesempatan kerja, pendidikan, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa potensi usia produktif Indonesia dapat benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
