29 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025
HomeprabowoProgram CKG School: Budayakan Kesehatan Sejak Usia Dini

Program CKG School: Budayakan Kesehatan Sejak Usia Dini

Pada tanggal 4 Agustus 2025, pemerintah resmi meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah), membawa pemeriksaan kesehatan dini langsung ke sekolah dalam upaya untuk mendeteksi masalah kesehatan potensial di antara para siswa sesegera mungkin—memastikan intervensi yang cepat dan efektif. Program ini mencakup semua tingkatan sekolah, mulai dari SD hingga SMA. Di SMA 6 Tangerang Selatan, 1.225 siswa menerima pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk penilaian status gizi, kadar gula darah, hemoglobin (Hb), penglihatan, pendengaran, dan kesehatan gigi. Sebanyak 13 pekerja kesehatan—termasuk dokter, perawat, dokter gigi, dan ahli gizi—dari Puskesmas Pamulang dikerahkan untuk melaksanakan program ini.

Program CKG di sekolah tidak hanya bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini tetapi juga untuk mempromosikan kebiasaan hidup sehat melalui pendidikan yang berkelanjutan. Misalnya, siswa diajari cara yang benar untuk menyikat gigi dan membersihkan telinga. Selain itu, mereka juga belajar bagaimana cara menjaga pola makan seimbang dan tetap bugar—sehingga pada akhirnya, kunjungan ke fasilitas kesehatan tidak hanya terjadi saat sakit, tetapi bahkan ketika mereka sehat.

Pergeseran pola pikir ini, lanjut Hasan, seharusnya meluas dari sekolah ke masyarakat umum. “Orang-orang seharusnya mengunjungi puskesmas saat mereka masih sehat, sehingga mereka dapat memahami risiko kesehatan mereka, mengadopsi gaya hidup yang lebih baik, dan menjunjung budaya perawatan preventif,” tambahnya. “Dengan cara ini, penyakit berbahaya dapat diminimalkan—atau bahkan dieliminasi sepenuhnya—membantu kita semua menjalani kehidupan yang lebih sehat.”

Aryo Gustian Wisesa, seorang siswa kelas sepuluh di SMA 6 Tangerang Selatan dan salah satu peserta program, mengatakan bahwa ia senang bisa ikut dalam pemeriksaan kesehatan tersebut. “Saya sedikit gugup selama tes darah, tetapi setelah itu, semuanya baik-baik saja,” ujarnya dengan senyum. Menurut Asnawi, lebih mudah menanamkan kebiasaan hidup sehat pada siswa daripada mengubah perilaku orang dewasa. “Ambil contoh merokok—membujuk orang dewasa untuk berhenti sangat sulit. Tetapi mengajarkan anak sekolah untuk menghindari merokok jauh lebih efektif,” paparnya. Ia berharap kebiasaan hidup sehat yang ditanamkan pada siswa hari ini akan terbawa hingga dewasa. “Itulah sebabnya kami melihat sekolah sebagai titik awal ideal untuk membangun budaya nasional yang lebih sehat,” tegasnya.

Source link

BERITA TERBARU

BERITA POPULER