Kejadian kekerasan antar pelajar kembali terjadi di Ibu Kota Jakarta, di mana seorang siswa SMK mengalami luka bakar serius di wajah setelah disiram air keras oleh sekelompok pelajar dari sekolah lain. Insiden ini menarik perhatian publik, dengan Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Erick Frendriz, mengungkapkan bahwa pelaku berasal dari SMK di wilayah Koja, sementara korban adalah pelajar dari SMK di Tanjung Priok.
Peristiwa dimulai ketika sejumlah pelajar dari SMK Koja mencari lawan untuk tawuran setelah jam sekolah. Mereka kemudian berpapasan dengan tiga pelajar lain yang berada di atas motor, dan tanpa ragu melumpuhkan kendaraan korban serta menyerangnya dengan air keras. Korban langsung dilarikan ke RSCM untuk mendapat perawatan dengan penjelasan bahwa air keras itu telah disiapkan sebelumnya oleh para pelaku dengan tujuan tawuran.
Menurut pemeriksaan polisi, kekerasan ini dipicu oleh kelompok pelajar yang saling memprovokasi satu sama lain melalui media sosial sebelum berkonflik di dunia nyata. Meskipun acak, para pelaku tidak mengenal korban secara pribadi namun melakukan tindakan kekerasan begitu bertemu dengan pelajar dari sekolah lain. Para pelaku yang masih di bawah umur sedang ditangani oleh polisi dengan keterlibatan Balai Pemasyarakatan (Bapas) dalam hal penegakan hukum. Status mereka masih dalam pemeriksaan intensif, dan belum semua dijadikan tersangka.
Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kekerasan ini untuk mengungkap lebih lanjut tentang kelompok pelajar yang terlibat dan menentukan proses hukum yang tepat. Hal ini juga sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah-sekolah di Jakarta.
