Biduran atau urtikaria bukanlah kondisi yang muncul begitu saja tanpa sebab. Saat tubuh bereaksi terhadap suatu pemicu, sel-sel kulit melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah kecil. Akibatnya, timbul bentol, ruam merah, serta rasa gatal. Beberapa penyebab umum biduran menurut NHS UK, ACAAI, dan AAD termasuk alergi makanan, obat-obatan tertentu, gigitan atau sengatan serangga, faktor lingkungan dan fisik, infeksi dan penyakit tertentu, stres dan faktor emosional, serta kondisi idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Salah satu pemicu biduran yang sering terjadi adalah alergi makanan, seperti kacang tanah, telur, susu sapi, dan lainnya. Selain itu, obat-obatan tertentu seperti antibiotic dan obat pereda nyeri juga dapat menyebabkan biduran. Gigitan atau sengatan serangga seperti lebah dan nyamuk juga dapat menjadi pemicu. Biduran juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan dan fisik seperti suhu dingin, suhu panas, tekanan pada kulit, dan paparan sinar matahari.
Tak hanya itu, infeksi virus dan bakteri serta penyakit autoimun dan gangguan kelenjar tiroid juga bisa menimbulkan biduran. Stres dan faktor emosional juga dapat menjadi pemicu biduran, mengingat hubungan antara stres dan pelepasan histamin berlebih dalam tubuh. Meski demikian, sekitar 30-50% kasus biduran kronis tetap tidak diketahui penyebab pastinya, yang disebut sebagai idiopatik. Meskipun tidak berbahaya, biduran idiopatik dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Dengan berbagai penyebab potensial biduran, penting bagi setiap individu yang mengalami gejala tersebut untuk mencari bantuan medis dan memahami penyebab yang mendasarinya. Tindakan pencegahan seperti menghindari pemicu yang diketahui dan menjaga kesehatan secara menyeluruh juga dapat membantu mengurangi risiko biduran. Penanganan yang tepat akan membantu mengatasi gejala biduran dan mencegah kekambuhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
