Menanggapi perkembangan terbaru seputar peran dan posisi kolegium dalam sistem pendidikan, profesi, dan pelayanan medis di Indonesia, Majelis Guru Besar Kedokteran Indonesia (MGBKI) memberikan pernyataan sikap yang penting. MGBKI menegaskan bahwa kolegium sebagai lembaga profesi harus bersifat mandiri dan independen, serta memiliki wewenang untuk menetapkan standar pendidikan, kurikulum, kompetensi, serta ujian profesi dokter di Indonesia.
Kemandirian kolegium harus dijaga agar tetap berkolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi kedokteran, demi memastikan mutu pendidikan, kompetensi dokter, dan keselamatan pasien. Kedudukan kolegium harus terintegrasi dengan perguruan tinggi dan fakultas kedokteran sebagai pusat pengembangan ilmu, riset, dan pendidikan medis.
MGBKI menekankan bahwa kolegium tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan politik atau kelompok tertentu, namun harus fokus pada kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu dokter Indonesia, dan kepentingan bangsa. MGBKI juga mendorong adanya payung hukum yang jelas dan kuat untuk kolegium, guna memastikan lembaga tersebut diakui secara resmi sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab atas kualitas pendidikan dan profesi medis sesuai standar global.
Selain itu, MGBKI mengajak semua pihak terkait untuk duduk bersama dalam musyawarah, dengan menjunjung tinggi prinsip kolaborasi, integritas, dan fokus pada kesehatan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran kolegium dalam menjaga mutu pendidikan dan profesi medis di Indonesia.
