Kepolisian menemukan indikasi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan Brigadir Esco Faska Rely tewas di area kebun warga Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menyatakan bahwa hasil autopsi jenazah Brigadir Esco dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram menunjukkan adanya indikasi penganiayaan yang mengakibatkan kematiannya. Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menyelidiki kemungkinan pembunuhan berencana sesuai dengan ketentuan Pasal 340 KUHP.
Syarif menjelaskan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus tersebut masih berlangsung dan pihak kepolisian sedang mencari pelaku. Upaya lain yang dilakukan adalah pemeriksaan handphone Brigadir Esco yang ditemukan di lokasi penemuan jenazah. Polda NTB, yang membantu Polres Lombok Barat dalam kasus ini, meminta dukungan Tim Laboratorium Forensik Bareskrim Polri untuk mengungkap isi handphone tersebut dan membandingkannya dengan kesaksian para saksi.
Selain itu, kepolisian juga menggunakan anjing pelacak untuk menemukan bukti tambahan di lokasi penemuan. Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh warga sekitar lokasi pada Minggu, 24 Agustus dan kemudian dievakuasi oleh pihak kepolisian. Identitas Brigadir Esco dikonfirmasi dari barang miliknya yang ditemukan di tempat kejadian. Keseluruhan proses investigasi ini masih berlangsung untuk membuka selubung misteri kematian Brigadir Esco dan memastikan keadilan tercapai.
