Penyebab kematian Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang bank di Cempaka Putih, disebut karena benda tumpul. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono. Menurutnya, tidak ada tanda perlawanan dari korban dan Ilham juga mengalami kekurangan oksigen. Pemeriksaan toksikologi juga dilakukan untuk mencari tahu apakah korban diracun, namun hasilnya masih belum keluar. Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan kesulitan bernafas bagi korban. Ilham Pradipta diduga tewas karena dibunuh setelah sebelumnya diculik. Rekaman CCTV menunjukkan korban diangkut paksa oleh beberapa orang saat sedang meeting dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo pada tanggal 20 Agustus 2025.
Jasad Ilham ditemukan keesokan harinya di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat. Pelaku yang diduga melakukan penculikan dan pembunuhan sudah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Empat pelaku telah diringkus, namun satu pelaku masih buron dan diduga sebagai eksekutor. Kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan di Markas Polda Metro Jaya. Selain itu, Bank BRI masuk dalam jajaran perusahaan terbesar versi Fortune Indonesia 100 yang memimpin industri keuangan nasional dengan peringkat teratas. Capaian ini menempatkan BRI sejajar dengan korporasi papan atas regional dan melampaui beberapa nama besar lainnya seperti SEA dan Singapore Airlines dari Singapura.
