Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Pada Minggu pagi, gunung tertinggi di Pulau Jawa meletus empat kali dengan kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak. Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.13 WIB dengan kolom letusan setinggi sekitar 700 meter. Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.52 WIB dengan kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 06.41 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter. Dan erupsi terakhir terjadi pada pukul 07.33 WIB dengan kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak.
Status Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah larangan kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan. Larangan termasuk melarang aktivitas di sektor tenggara dan radius tertentu dari puncak gunung. PVMBG juga meminta warga untuk waspada terhadap awan panas, lava pijar, dan lahar hujan yang dapat mengalir melalui sungai di sekitar gunung Semeru.
Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat memperbesar risiko bahaya, terutama saat hujan deras di kawasan puncak gunung. Warga di sekitar lereng Semeru diimbau untuk tetap siaga dan mematuhi arahan dari petugas gunung. Sebelumnya, letusan besar terakhir yang memakan korban jiwa terjadi pada akhir 2021.