Pingsan saat menstruasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah nyeri. Hal ini dikarenakan nyeri saat menstruasi bisa meningkatkan risiko pingsan. Nyeri yang terjadi saat menstruasi tanpa penyebab dasar, atau disebut dismenore primer, berkaitan dengan hormon prostaglandin. Hormon ini diproduksi di endometrium saat menstruasi dimulai, dan bertanggung jawab atas rasa nyeri yang dirasakan. Respons tubuh terhadap nyeri ini termasuk pelebaran pembuluh darah yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko pingsan.
Selain nyeri, fibroid atau tumor non-kanker yang tumbuh di rahim juga dapat menjadi penyebab pingsan saat menstruasi. Fibroid bisa menyebabkan pendarahan berat, kembung, kesulitan buang air besar, nyeri saat berhubungan seksual, infertilitas, dan bahkan keguguran.
Penyakit endometriosis, suatu kondisi dimana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim, juga dapat menyebabkan pingsan saat menstruasi. Biasanya, lapisan endometrium tumbuh di ovarium, tuba fallopi, usus, ginjal, dan hati.
Adenomiosis, kondisi dimana lapisan dalam rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim, juga dapat menjadi penyebab pingsan saat menstruasi. Meskipun umumnya terjadi pada perempuan usia 40-50 tahun, kasus pada usia lebih muda juga semakin sering terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab pingsan saat menstruasi, diharapkan dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
