Kasus dukun pengganda uang gadungan di Kalibata semakin penuh drama dengan keterlibatan partner dalam kejahatan ini. Tersangka W yang memasok dolar AS dan rupiah palsu untuk digunakan Romo hanya menerima upah Rp200 ribu, jauh dari jatah yang dijanjikan. Saat merasa ditipu, W terus menagih jatah yang dipotong, dan mengaku pasokan uang palsu berasal dari seseorang berinisial U yang masih dalam pengejaran polisi. Keduanya, Romo dan W, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, serta dijerat dengan Undang-Undang Mata Uang dan pasal penipuan.
Berdasarkan investigasi polisi, Romo sebenarnya seorang tukang pijat namun memanfaatkan penampilannya untuk menipu korban dengan kedok dukun pengganda uang. Ia tampil seperti orang pintar dengan menggunakan jubah, dupa, beras, dan barang-barang ritual lainnya. Keberhasilan polisi dalam membongkar kedok ini membawa Romo dan W ke dalam masalah hukum yang serius. Kini, kedua tersangka bersama U masih dalam pengejaran polisi untuk dimintai pertanggungjawaban hukum atas perbuatannya.
