25.2 C
Jakarta
Sunday, November 17, 2024
HomeOtomotifPerbandingan Konsumsi Bahan Bakar Toyota Kijang Innova Reborn Diesel dan Bensin, Penggunaan...

Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Toyota Kijang Innova Reborn Diesel dan Bensin, Penggunaan Dex Menyebabkan ‘Habis’

Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Reborn diesel dan bensin menjadi fokus menarik untuk ditelusuri. Banyak pihak yang menganggap konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Reborn diesel lebih irit dibanding yang bermesin bensin. Sebelum membahas itu, mari simak sedikit penjelasan mengenai sejarah mobil legendaris ciri khas Indonesia ini. Sosok Toyota Kijang Innova hingga kini masih menjadi primadona sebagai sebuah mobil keluarga. Innova sejatinya merupakan generasi kelima dari Toyota Kijang di Indonesia yang muncul pertama kali tahun 2004.

Untuk Innova awal, mesin yang dipilih adalah 2.000 cc 1TR-FE dari generasi sebelumnya namun dengan teknologi VVT-i. Alhasil tenaganya juga jauh lebih besar. Adapun pilihan mesin dieselnya berkapasitas 2.500 cc dengan kode 2KD-FTV dipersenjatai Turbocharger Common Rail yang dinamai Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection (D4D). Generasi pertama Kijang Innova ini pun mengalami beberapa kali facelift, pertama di tahun 2008, lantas facelift kedua 2011, dan facelift yang ketiga di 2013. Selanjutnya di tahun 2015 Toyota menawarkan generasi kedua dari Innova yang muncul dengan nama Innova Reborn.

Untuk varian mesin bensin masih tetap pakai engine berkode 1TR-FE, namun untuk mesin diesel diganti dengan mesin berkodekan 2GD-FTV dengan teknologi Variable Nozzle Turbo (VNT) yang kapasitasnya 2.400 cc. Sejak generasi pertamanya, mobil ini menawarkan suatu ketangguhan MPV ladder frame dipadu dengan kabin yang cukup luas. Kebanyakan masyarakat kami cenderung memilih Kijang Innova diesel karena konsumsi BBM dianggap lebih irit.

Apa iya? Tentu soal irit boros ini ada beberapa aspek yang jadi tolok ukurnya. Mulai dari tingkat konsumsi rata-rata hingga harga bahan bakar yang digunakan.

Saat Innova Reborn dilahirkan pada tahun 2016, Toyota menyebutkan bahwa salah satu fokus utama pengembangannya adalah konsumsi BBM. Meski tidak disebutkan secara detail angka perbandingannya dengan model sebelumnya, tapi konsumsi BBM Innova Reborn bensin diklaim lebih irit hingga sekitar 10 persen.

Konsumsi BBM Innova Reborn bensin adalah 11,6 kilometer per liter. Angka ini bisa disebut irit bila dibandingkan generasi pertama yang cuma 8 km/liter. Peningkatan konsumsi BBM di Kijang Innova Reborn bensin ini nyaris 50 persen. Peningkatan efisiensi bahan bakar tersebut juga diklaim berkat transmisi baru yang disematkan, yakni transmisi otomatis 6 percepatan dengan sistem Sport Sequential Switchmatic.

Dalam memilih jenis bahan bakar, pengguna harus mempertimbangkan tidak hanya rekomendasi pabrikan, tetapi juga kualitas dan kebutuhan mesin. Meskipun bahan bakar dengan angka RON yang lebih tinggi seperti Pertamax memiliki kualitas yang lebih baik, namun Premium bisa menjadi alternatif jika Pertamax tidak tersedia.

Teknologi baru saat ini membuat tenaga mesin Innova diesel makin besar, mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi 359 Nm di 1.200-2.600 rpm. Adapun untuk konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Reborn Diesel, sedikit lebih irit dibanding versi mesin bensinnya yakni 12,5 kilometer per liter.

Perbandingan biaya BBM di Toyota Innova Reborn Diesel vs Bensin menunjukkan bahwa meskipun konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Reborn diesel mungkin menawarkan jarak tempuh yang sedikit lebih jauh, biaya per kilometer perjalanan lebih tinggi dibandingkan dengan versi bermesin bensin. Dengan asumsi konsumsi bahan bakar dan harga bahan bakar yang diberikan, rata-rata biaya per kilometer perjalanan untuk Kijang Innova Reborn bermesin bensin adalah Rp1.198, sedangkan untuk versi diesel adalah Rp1.448.

Oleh karena itu, meskipun harga bahan bakar diesel mungkin lebih murah, biaya perjalanan secara keseluruhan cenderung lebih tinggi untuk versi diesel karena efisiensi bahan bakar yang lebih rendah. Namun, pilihan antara bensin dan diesel juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti kinerja, keandalan, dan preferensi pribadi.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER