Cara mengubah plat nomor merah menjadi hitam sering ditanyakan oleh mereka yang ingin memiliki kendaraan dinas pemerintah secara pribadi. Biasanya setelah penggunaan selama 10-20 tahun, instansi pemerintah di Indonesia akan melelang kendaraan dinas mereka melalui DJKN/KPKNL. Lelang ini dilakukan agar masyarakat sipil juga bisa memiliki kendaraan tersebut. Namun, karena tidak banyak yang mengetahui jadwal lelang, kendaraan sering kali jatuh ke tangan karyawan dari instansi terkait.
Kendaraan berplat merah biasanya terjual dengan harga di bawah pasaran melalui lelang tertutup. Setelah terjual, pemilik baru wajib mengubah plat merah menjadi plat hitam. Proses ini sebenarnya tidak terlalu sulit, tetapi membutuhkan beberapa persyaratan dan biaya. Dokumen yang diperlukan antara lain registrasi kendaraan, surat izin, dan identitas pemohon.
Setelah dokumen terpenuhi, pemohon perlu membayar biaya balik nama kendaraan dari plat merah ke hitam sesuai dengan jenis dan usia kendaraan. Biaya ini bervariasi tergantung pada usia kendaraan. Setelah membayar biaya dan proses selesai, pemilik baru akan mendapatkan BPKB dan STNK baru dengan plat hitam.
Memahami arti warna plat nomor juga penting. Plat hitam (saat ini putih) umumnya digunakan untuk kendaraan perseorangan atau perusahaan non-pemerintah. Plat hitam dengan aksen biru digunakan untuk kendaraan listrik. Plat merah adalah kendaraan instansi pemerintah, sementara plat kuning digunakan untuk kendaraan umum. Plat hijau digunakan di kawasan perdagangan bebas.
Secara keseluruhan, proses mengubah plat nomor merah menjadi hitam tidak sulit jika mengikuti prosedur dan persyaratan yang berlaku. Proses ini memang membutuhkan waktu dan biaya tertentu, tetapi dengan sabar dan persiapan yang matang, kendaraan dinas dapat diubah menjadi milik pribadi dengan plat nomor hitam.
