Liputan6.com, Jakarta Menyediakan makanan dan lingkungan yang bersih adalah salah satu cara membantu anak terhindar dari berbagai penyakit seperti demam tifoid.
Menurut dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi anak RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Frieda Handayani Kawanto, demam tifoid adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyebaran infeksi ini terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri.
Demam tifoid tak dapat dianggap remeh, pada 2019, sekitar sembilan juta orang mengalami demam tifoid dan 110.000 di antaranya meninggal dunia setiap tahun.
“Demam tifoid cenderung terjadi pada area dengan sanitasi yang kurang baik dan kebersihan air minum yang kurang terjaga,” kata Frieda dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (11/5/2024).
Akses air minum bersih, sanitasi yang kuat, higienitas saat mengolah makanan, dan vaksinasi tifoid efektif mencegah terjadinya infeksi penyakit ini. Vaksinasi tifoid direkomendasikan untuk kelompok usia dua hingga 65 tahun, ini tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari infeksi bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid antara lain:
– Memasak makanan sampai matang.
– Menghindari susu mentah dan mengonsumsi susu pasteurisasi atau susu steril.
– Menghindari konsumsi es batu yang tidak jelas sumber airnya.
– Mengonsumsi air minum yang steril atau sudah dimasak.
– Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun sebelum mengolah makanan dan sebelum makan.
– Mencuci sayur dan buah dengan benar.