Liputan6.com, Jakarta Bila di Indonesia suhu paling panas kisaran 36 derajat Celsius, sementara itu di Arab Saudi saat ini bisa mencapai 41 derajat Celsius. Maka dari itu ibadah haji 2024 menuntut kekuatan fisik di tengah cuaca panas di Tanah Suci.
“Paling panas di sana sekitar jam 3 dan 4 siang. Cuaca paling dingin itu jam 6 pagi. Sekarang 26 derajat Celsius kalau pagi di sana. Nanti musim haji, semakin lama semakin panas. Tahun lalu di masa Arafah, cuacanya sampai 50 derajat Celsius, rata-rata biasanya 47 derajat Celsius,” kata Kepala Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo.
Guna mencegah hal-hal tidak diinginkan termasuk mencegah kondisi kesehatan yang menurun dari jemaah haji, berikut beberapa hal yang bisa diterapkan:
1. Makan dan Minum Teratur
Banyak aktivitas ibadah di Tanah Suci bisa membuat lupa makan dan minum. Padahal itu dua aspek penting.
“Tetap makan dan minum secara teratur. Jangan sampai lupa. Biasanya aktivitas yang berlebihan sehingga waktunya banyak digunakan beraktivitas,” kata Liliek.
Lalu, jangan lupa untuk beristirahat dengan cukup.
Bila jemaah haji beraktivitas di luar dengan durasi panjang ini perlu diperhatikan oleh jemaah haji. Apabila disepelekan, bahkan sampai lupa makan dan minum, mereka bisa jatuh sakit.
“Sementara, kalau yang tidak bawa bekal bagaimana? Dia menahan lapar. Mungkin biasanya di Indonesia menahan lapar begitu. Lama-lama di sana, akhirnya mereka lupa makan, lupa minum. Selang dua hari di sana seperti itu terus, ya, bisa sakit.”
2. Pakai Alat Pelindung Diri dan Rajin Minum Air Putih
Selama menjalankan ibadah haji, jemaah perlu menyesuaikan diri dalam menghadapi cuaca panas di Arab Saudi.
“Jemaah haji kita kan siang hari keluar, beli oleh-oleh. Nah, itu yang kita perlu sama-sama kendalikan. Promosi kesehatan yang kita utamakan adalah mengendalikan kegiatan aktivitas jemaah haji di siang hari,” kata dia.
Jika jemaah harus keluar, Liliek berpesan agar memakai alat pelindung diri. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih.
“Tolonglah, gunakan alat pelindung diri. Pakai payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprotan air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air,” ucapnya.
Liliek juga mengingatkan untuk minum air putih 250 ml tiap jam. Ia menyarankan untuk minum tiap 15 menit. Supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kering.