Hyundai dan LG Energy Solution tengah mempersiapkan pabrik baterai yang rencananya akan mulai beroperasi pada Juni 2024 di Karawang, Jawa Barat.
Dengan berada di bawah bendera PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, pabrik ini akan menyuplai baterai untuk sejumlah kendaraan listrik Hyundai buatan dalam negeri.
Menurut Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, Franciscus Soerjopranoto, dengan adanya pabrik baterai Hyundai, maka diharapkan mampu meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) seluruh kendaraan pabrikan asal Korea Selatan (Korsel) itu.
“Sekarang ini, IONIQ 5 dipastikan konten lokalnya (TKDN) 40 persen, dengan adanya pabrik baterai, kita pastikan bahwa TKDN sudah memenuhi keinginan pemerintah, yaitu 60 persen,” ungkap Frans saat ditemui awak media di acara Aloha Mid Year Event di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).
Dengan adanya pabrik baterai lokal, Frans mengklaim hal ini membuat Hyundai jadi agen pemegang merek mobil di Indonesia, yang mencapai regulasi sesuai keinginan pemerintah mengenai penggunaan komponen dalam negeri.
Namun yang menjadi pertanyaan, dengan meningkatkan komponen lokal, terlebih sebuah baterai, apakah harga mobil listrik Hyundai yang sudah dipasarkan akan turun?
Menanggapi hal tersebut, Frans menyebutkan masih study, karena tergantung dari Supply dan Demand.
“Saya tidak bisa bilang nanti harganya akan naik atau akan turun. Yang pasti kita akan selalu studi,” jelasnya.
Kendati demikian Frans tak memungkiri, jika keberadaan pabrik baterai Hyundai secara lokal di Indonesia, maka ada kesempatan untuk membuat mobil listrik dengan harga terjangkau.
Kehadiran pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik Hyundai diklaim menelan investasi cukup tinggi, dengan total mencapai USD3,1 miliar.
“Jadi untuk pabrik selnya sendiri USD1,1 miliar, ditambah lagi USD 60 juta untuk baterai sel dan baterai pack, kemudian tambah perakitan USD1,5 miliar,” ujar Frans.
Kata Frans, adanya pabrik baterai ini akan digunakan untuk semua produk mobil listrik Hyundai yang dirakit di Indonesia, tanpa terkecuali.
“Dimana kapasitas pabrik kita saat ini 150 ribu unit, baik itu combustion maupun electric. Tapi untuk khusus mobil listriknya, tahun kemarin kapasitas 20 ribu, dan tahun ini jadi 70 ribu,” terang dia.
“Dengan kata lain, kita saat ini sudah siap sebagai produsen yang bukan hanya membuat mobil listrik untuk di Indonesia, tapi juga market di luar Indonesia, seperti Asia-Pasifik,” sambungnya.
Oia, proses peresmian pabrik sel baterai HLI akan dilakukan pada Juni 2024, sekaligus dengan acara peluncuran Hyundai Kona Electric 2024.