Stok Beras Bulog Mencapai 1,8 Juta Ton, Prioritas Penyerapan di Dalam Negeri
Sejumlah buruh sedang menurunkan beras impor dari Thailand dari kapal kargo berbendera Panama di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Aceh, pada hari Senin (10/6/2024). Bulog mengumumkan bahwa mereka memiliki stok beras sebanyak 1,8 juta ton. Untuk menjaga stok tersebut, Bulog terus memprioritaskan pengadaan gabah dan beras dari petani dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan bulan Juni 2024, Bulog telah berhasil menyerap hampir 700 ribu ton beras dari petani lokal.
Selain fokus pada penyerapan beras dalam negeri, Bulog juga diberi tugas untuk mengimpor beras dari luar negeri. Bulog telah diberikan izin untuk mengimpor sebanyak 3,6 juta ton beras. Saat ini, Bulog telah berhasil merealisasikan impor sebanyak dua juta ton melalui 26 pelabuhan di seluruh Indonesia, dengan mengutamakan pelabuhan di daerah yang bukan merupakan sentra produksi beras.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok telah menjadi pintu masuk utama bagi beras impor di Indonesia. Sejak awal tahun hingga bulan Mei 2024, puluhan kapal telah berhasil membongkar sekitar 490.000 ton beras di Pelabuhan Tanjung Priok. Bayu juga menegaskan bahwa proses pembongkaran berjalan lancar, meskipun terdapat beberapa kendala seperti curah hujan yang tinggi pada bulan Januari hingga Maret.
Bayu juga menjelaskan bahwa saat ini tidak ada antrian kapal beras di Pelabuhan Tanjung Priok dan gudang-gudang beras di Jakarta. Bulog kini fokus pada penyerapan gabah dan beras dari petani dalam negeri, serta penyaluran bantuan pangan dan SPHP secara rutin. Selain itu, Bulog juga siap menjelang Hari Raya Idul Adha dengan mendapatkan tambahan penugasan penyaluran Bantuan Pangan Beras untuk 22 Juta Keluarga penerima manfaat setiap bulannya di seluruh Indonesia.
