Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja, dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K) mengungkapkan bahwa diagnosis kanker pada anak, dapat memberikan dampak psikologis pada orangtua.
“Orangtua mengalami dampak dari penyakit kanker yang dialami anak, sehingga mereka memerlukan perhatian khusus dan dukungan psikososial,” kata Fransiska dalam acara Menyambut Hari Anak Nasional: Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker, oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, pada Sabtu, 13 Juli 2024, di Jakarta.
Selain berdampak pada psikologis orangtua, Fransiska menambahkan diagnosis kanker pada anak juga memberikan dampak bagi orangtua di berbagai aspek, seperti sosial, finansial, fisik, dan spiritual.
“Maka dari itu mereka memerlukan dukungan, seperti dukungan psikososial yang dapat diakses melalui berbagai penyedia dukungan psikososial seperti support group, dukungan personal, terapi keluarga, dan sumber daya online,” kata Fransiska.
Selain itu, Fransiska mengatakan bahwa tenaga kesehatan perlu menyadari beratnya beban psikologis yang dialami orangtua pasien anak dengan kanker.
“Orangtua bisa mengalami stres berkepanjangan, tingkat kecemasan tinggi, dan berpotensi mengalami depresi, sehingga hal ini perlu dipahami oleh para tenaga kesehatan, dengan cara memberikan dukungan psikososial yang tepat selama anaknya menjalani perawatan,” ujarnya.
Fransiska menyebutkan dukungan psikososial yang dibutuhkan orangtua, antara lain seperti:
– Dukungan emosional
– Dukungan instrumental
– Dukungan informasi
– Dukungan penilaian diri
– Interaksi sosial yang mendukung.