Minggu, 14 Juli 2024 – 21:19 WIB
Jakarta – Ribuan wanita dari berbagai organisasi di Jakarta dan sekitarnya, secara bersamaan mengenakan pakaian kebaya. Tidak hanya berpakaian, kegembiraan semakin terlihat saat mereka mengikuti flashmob poco-poco yang diadakan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada Minggu pagi 14 Juli 2024.
Para wanita tersebut tergabung dalam organisasi seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), dan sejumlah komunitas lainnya. Acara ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Berkebaya Nasional (HKN) yang akan mencapai puncaknya di Istora Senayan, Jakarta, pada tanggal 24 Juli 2024. Rencananya, Presiden Jokowi akan membuka acara tersebut.
“Dalam Kongres Kowani X, Presiden Soekarno mengatakan bahwa kebaya bukan hanya tentang kecantikan dan gerakan elegan wanita Indonesia. Namun juga memiliki makna yang dalam, yaitu kebaya yang digunakan oleh wanita Indonesia memberikan semangat, karena identik dengan kesetaraan, perjuangan, dan kemandirian wanita Indonesia,” ujar Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, dalam sambutannya.
Dia menjelaskan, awalnya hanya 2 ribu wanita Indonesia yang diundang. Namun animo yang sangat tinggi, membuat jumlah peserta mencapai lebih dari 3 ribu.
Giwo juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk merawat warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan.
“Para wanita Indonesia yang mengenakan kebaya bukan hanya dalam era ini, tetapi sejak zaman Majapahit. Bahkan Laksamana Malahayati menggunakan kebaya saat menjadi panglima perang melawan Belanda,” jelasnya.
Giwo juga menyatakan bahwa kebaya memiliki makna yang dalam, baik sebagai simbol kesetaraan maupun pemberdayaan ekonomi. Di setiap helai kebaya dan aksesoris pendukungnya, terdapat wanita yang merupakan pelaku UMKM.
“Melalui kebaya, terdapat upaya pemberdayaan ekonomi wanita Indonesia. Kami berharap dengan mengenakan kebaya, UMKM Indonesia dapat naik kelas,” katanya.
Kegiatan ini juga penting untuk menunjukkan bahwa berkebaya tidak menghambat aktivitas wanita. Selama ini mungkin dianggap bahwa memakai kebaya itu merepotkan, padahal kebaya telah lama digunakan oleh wanita Indonesia dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat memberikan pesan kepada generasi muda untuk mengenal budaya sendiri dan turut serta dalam melestarikannya,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, juga ditampilkan berbagai aktivitas dengan mengenakan kebaya seperti permainan angklung dan berkuda.
Puncak acara HKN 2024 akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, serta dihadiri oleh lebih dari 7.000 wanita Indonesia dari berbagai profesi yang mengenakan kebaya.
Pelaksanaan HKN 2024 mengusung tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya” dan merupakan kerja sama antara Kowani, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, komunitas kebaya, media massa, dan pemangku kepentingan lainnya.
Halaman Selanjutnya
“Melalui kebaya, terdapat upaya pemberdayaan ekonomi wanita Indonesia. Kami berharap dengan mengenakan kebaya, UMKM Indonesia dapat naik kelas,” katanya.
Semoga tulisan ini membantu!