Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana mengunjungi Museum Prabu Siliwangi di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Karang Tengah, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Putu Supadma diundang langsung oleh pendiri Museum Prabu Siliwangi, KH. Fajar Laksana.
Baca Juga :
Pemerintah Wajibkan Asuransi Kendaraan, Ini Kata Produsen
Putu yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menyoroti berbagai isu dalam pertemuannya dengan Fajar Laksana. Baik Putu dan Fajar punya keinginan mewujudkan payung hukum untuk melindungi segala pusaka atau warisan budaya bangsa dari para leluhur sejak zaman dahulu.
Menurut dia, warisan itu mungkin tidak hanya zaman kerajaan tapi juga pra sejarah. Dijelaskan Putu, penting komitmen dalam mengawal seni budaya.
Baca Juga :
Puan Minta Tindakan Anarkis OPM Disikapi Tegas
Ia menceritakan dirinya juga memiliki Museum Rudana yang berada di Bali. Dalam kesempatan itu, ia bicara tentang Sapta Karsa Permuseuman Indonesia saat didaulat sebagai keynote speach di Museum Prabu Siliwangi.
“Bagaimana perjuangan kita untuk mewujudkan RUU Permuseuman. Dan, juga inisiasi tentang RUU yang berhubungan dengan Omnibus Kebudayaan. Mungkin payung hukum RUU Pemuseuman ini menjadi sangat urgent, Omnibus Kebudayaan juga sangat urgent,” dalam keterangannya, Sabtu, 20 Juli 2024.
Baca Juga :
Satu Satunya di Bali, Pemkab Klungkung Raih Insentif Fiskal Rp 5,5 M
Dia mengatakan, kemajuan bangsa secara ekonomi… (text truncated)