Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengkritik gaya komunikasi dari calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, yang sering menunjukkan karakter emosional dan berbicara terus terang. Menurut Najmuddin, dengan citra sebagai calon presiden yang kuat yang dibangun oleh timnya, Prabowo harus memperhatikan gaya komunikasi yang tetap santun.
“Sejak forum debat calon presiden perdana kemarin, Prabowo nampak seperti menunjukkan karakter aslinya lagi. Meledak-ledak dan perilaku kurang santun ketika berjoget saat debat berlangsung,” kata Najmuddin, Senin (18/12/2023).
Yang terbaru, Prabowo menjadi perbincangan publik setelah ada rekaman video saat Prabowo memberikan pidato di depan kader Gerindra beberapa hari lalu dalam forum Rakornas. Dalam video tersebut, terlihat Prabowo menggunakan kata-kata kotor dengan mengucapkan “Ndasmu Etik”.
Umpatan tersebut terlihat sebagai sindiran kepada calon presiden lainnya, Anies Baswedan, yang dalam forum debat calon presiden minggu lalu menanyakan soal etika kepada Prabowo dalam konteks pelanggaran Hakim MK ketika meloloskan aturan batas usia calon presiden dan wakil presiden.
Meski itu adalah acara internal partai, Najmuddin menyarankan Prabowo tetap menjaga gaya komunikasi. Karena segala gerak-gerik, ucapan, dan tindakan Prabowo akan selalu terekam kamera dan menyebar ke media sosial, baik sengaja maupun tidak.
“Gaya dan etika komunikasi akan menjadi penilaian kualitas kepemimpinan. Harusnya citra yang kuat harus dibarengi dengan lisan yang baik,” ujar Najmuddin.
Sebelumnya, beredar di media sosial cuplikan video Prabowo Subianto mengatakan, “Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, ndasmu etik”. Sementara itu, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa ungkapan Prabowo yang disampaikan di hadapan kader Gerindra dalam acara internal partai tersebut dalam konteks bercanda.