Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, bahwa anggaran pendidikan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Namun, ia menyoroti bahwa alokasi 20 persen anggaran pendidikan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kebijakan dan kualitas pendidikan, namun masih belum tepat. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri dialog Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Para alumni yang hadir pun mengamini bahwa penggunaan anggaran pendidikan masih belum tepat.
Ganjar pun mengatakan bahwa SDM Indonesia harus bagus, namun akses terhadap pendidikan masih menjadi permasalahan. Ia juga menyoroti bahwa 20 persen dari APBN untuk pendidikan belum digunakan untuk pendidikan. Ia juga menambahkan bahwa 20 persen anggaran pendidikan terbagi dalam tiga layer, yaitu APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten, namun fokusnya belum sepenuhnya terarah ke pendidikan.
Ganjar dan Mahfud, calon dari PDIP, melihat bahwa pendidikan merupakan alat untuk memberantas kemiskinan. Mereka akan membuka akses bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meraih pendidikan hingga mencapai gelar sarjana, dengan program yang disebut ‘1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana’. Mereka juga menyiapkan beberapa misi lain di bidang pendidikan, termasuk wajib belajar 12 tahun gratis, serta rencana transformasi pendidikan termasuk penggunaan teleeducation bagi anak Indonesia secara merata. Ganjar juga menegaskan bahwa dalam politik anggaran, mereka akan membuat skala prioritas dan menerapkan tindakan khusus yang cepat.