25.6 C
Jakarta
Sunday, November 17, 2024
HomeWisataPemugaran Target Selesai pada September, Temuan Unik di Candi Parit Duku

Pemugaran Target Selesai pada September, Temuan Unik di Candi Parit Duku

Rabu, 31 Juli 2024 – 08:52 WIB

Jambi, VIVA – Pemugaran di Candi Parit Duku yang masuk dalam Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi ditargetkan selesai pada September 2024. Memasuki bulan Juli, progres pemugaran Candi ini sendiri sudah mencapai sekitar 70-an persen.

“Proges total mungkin 70an hampir 80 persen. Mayoritas 16 yang kita pugar itu tersisa sekitar 5 yang belum selesai,” kata Koordinator Candi Parit Duku, Mubarak Andi Pampang saat ditemui di lokasi, Selasa 30 Juli 2024.

Pemugaran juga menghasilkan temuan-temuan terbaru. Dari temuan-temuan terbaru di Candi Parit ini diketahui cukup unik dibandingkan dengan candi lain. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Diungkap Mubarak di dalam lokasi area yang berukuran sekitar 60×60 terdapat 23 bangunan. Hal ini cukup besar dibandingkan dengan tempat lain yang hanya 3 bangunan.

“60×60 meter lebih area di dalam parit ini itu bisa ada 23 bangunan yang di beberapa tempat kayak Candi di Koto Mahligai tadi yang meski luas tapi di dalamnya paling tidak hanya ada 3 bangunan, di sini sangat banyak 23. Di Kedaton hanya beberapa tidak lebih dari 10 bangunan dengan luasan lokasi lebih luas dari ini. Itu satu keunikan di Candi Parit Duku ini,” sambung dia.

Diungkap lebih lanjut oleh Mubarak, 23 bangunan yang ditemukan tersebut dahulunya digunakan komunitas umat Budha sebagai rumah perabuan atau kompleks makam.

Mengingat banyaknya stupa yang ditemukan dan kebiasaan komunitas umat Budha di zaman dulu yang sering menggunakan stupa untuk menyimpan relik atau benda khusus leluhur atau abu guru-guru yang diagungkan.

“Sampai saat ini kita masih menyepakati kompleks ini stupa dalam pengertian itu dalam tempat kalau dalam komunitas Buddhist menyebutnya rumah perabuan, kompleks makam, tempat menyimpan relik leluhurnya atau abu jasad dari leluhur. Kebiasaan masyarakat Buddhist kuno menyimpan sesuatu yang berharga pada tempat khusus misalnya di stupa,” ujarnya.

Selain itu, keunikan lainnya dari Candi Parit ini adalah temuan ragam hias-ragam hias yang ditemukan baru-baru ini yang jarang atau tidak umum dijumpai di KCBN Muarajambi lainnya.

Misalnya saja ragam hias suluran-suluran pada beberapa tempat lain.

“Di lokasi ini baru kita menemukan ragam hias suluran. Itu pada beberapa tempat lain memang kita temukan, tapi tidak seraya ini,” ujarnya.

Kemudian keunikan lainnya yang ditemukan di tempat ini adalah ornamen-ornamen semisal figur-figur atau bentuk-bentuk menyerupai singa, bentuk-bentuk menyerupai naga.

“Kemudian arca Budha yang terbuat dari terakota atau tanah liat kecil itu kita jumpai juga di sini. Yang di tempat-tempat lain itu belum ada kita temukan,” sambung dia.

Halaman Selanjutnya

“Sampai saat ini kita masih menyepakati kompleks ini stupa dalam pengertian itu dalam tempat kalau dalam komunitas Buddhist menyebutnya rumah perabuan, kompleks makam, tempat menyimpan relik leluhurnya atau abu jasad dari leluhur. Kebiasaan masyarakat Buddhist kuno menyimpan sesuatu yang berharga pada tempat khusus misalnya di stupa,” ujarnya.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER