Selasa, 6 Agustus 2024 – 07:47 WIB
Jakarta, VIVA – Aktivitas erupsi Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, melontarkan abu vulkanik dan diiringi dengan pijar api yang keluar dari kawah gunung api tersebut.
Baca Juga :
Kata Istana soal Tambang ‘Blok Medan’ yang Seret Nama Bobby Nasution
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan erupsi yang terjadi pada Selasa dini hari, 6 Agustus 2024, pukul 02.42 WIT, menghasilkan kolom abu setinggi satu kilometer dari atas puncak dan pijaran api setinggi 100 meter.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut,” ujar Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta.
Baca Juga :
Gunung Ibu Meletus Enam Kali Beruntun, Zona Bahaya Diperluas Jadi 4 Kilometer

Aktivitas erupsi Gunung Ibu yang ke-14 kali dalam 24 jam terakhir itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi sementara saat itu selama satu menit enam detik.
Baca Juga :
Resmikan Jembatan Kali Beb di Halmahera, Bupati: Kita Gunakan Bersama
Petugas posko pemantau Desa Tokuoko, Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat, juga melaporkan sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Suara gemuruh yang timbul akibat erupsi terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Untuk itu, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati gunung itu dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah pada bagian utara dari kawah aktif.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker sebagai pelindung hidung, mulut demi menghindari bahaya gangguan sistem pernafasan, dan juga kacamata. (ant)
Halaman Selanjutnya
Suara gemuruh yang timbul akibat erupsi terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.