Jawaharlal Nehru merupakan seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah India. Ia lahir dari seorang pengacara kaya dan nasionalis terkemuka di masa penjajahan Inggris di India. Nehru tumbuh besar di tengah pergolakan nasionalisme Indonesia yang dipicu oleh kemenangan Jepang atas Rusia, yang memunculkan mimpi bahwa suatu hari nanti India akan memperoleh kemerdekaannya dari Inggris.
Nehru kemudian dikirim ke Britania Raya untuk menempuh pendidikan tinggi. Setelah lulus dari Universitas Cambridge, ia kembali ke India dan awalnya bekerja sebagai advokat sebelum sadar bahwa panggilannya sejatinya ada di dunia politik. Pada tahun 1920, ia bergabung dengan gerakan non-kerja sama Gandhi dalam memperjuangkan kemerdekaan India.
Meskipun ditahan beberapa kali oleh Inggris, Nehru terus berjuang baik dari dalam maupun luar penjara. Ia menyatakan simpatinya kepada blok demokrasi Barat namun tetap menuntut kemerdekaan India. Akhirnya, Inggris mengumumkan dukungannya untuk kemerdekaan India pada tahun 1946.
Setelah kemerdekaan, Nehru menjadi Perdana Menteri India dan memimpin negaranya selama 18 tahun hingga 1964. Dia dikenal sebagai pendukung anti-kekerasan, mempromosikan negara sekuler dan demokrasi multi-partai. Selain itu, Nehru juga sangat fokus pada pengembangan sains dan pendidikan dasar sebagai fondasi kemajuan India.
Pengaruh Nehru tidak hanya terasa di India, tetapi juga di negara-negara berkembang dan di Barat. Dia diakui sebagai salah satu tokoh dengan pengaruh paling kuat untuk perdamaian dan konsiliasi di dunia. Dalam masyarakat India, fondasi yang kuat yang dibangun oleh Nehru masih terasa hingga saat ini.
Artikel ini diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa Nehru merupakan tokoh yang patut diakui sebagai inspirasi dalam mewujudkan Pancasila di India.