Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri (PM) baru menggantikan Elisabeth Borne. Berkat pengangkatan ini, Attal yang saat ini berusia 34 tahun berhasil menjadi kepala pemerintahan termuda di Prancis.
Berdasarkan laporan media Prancis Femme Actuelle, Rabu (10/1/2023), Attal sendiri merupakan sosok pemimpin muda dengan kekayaan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari laporan kekayaannya yang diberikan kepada lembaga Haute autorité pour la transparence de la vie publique (Otoritas Tinggi Transparansi Kehidupan Publik).
Attal tercatat terakhir kali melaporkan kekayaannya pada November 2022 lalu, yang saat itu dirinya mengaku memiliki harta lebih dari 1,6 juta euro atau setara dengan Rp 27,2 miliar (kurs Rp 17.000/euro).
Secara rinci kekayaan itu terbagi menjadi beberapa aset berupa 1,5 juta euro (Rp 25,5 miliar) dalam bentuk kontrak asuransi jiwa, uang tunai 61.000 euro (Rp 1,03 miliar) dalam rekening giro di Société Générale, dan hampir 70.000 euro (Rp 1,19 miliar) dalam bentuk tabungan rencana kepemilikan rumah.
Di luar itu ia juga tercatat tidak memiliki aset properti. Pada saat yang sama, Gabriel Attal tercatat memiliki utang sebesar 670.000 euro (Rp 11,39 miliar) yang diambil pada tahun 2017.
Sebagai tambahan informasi, karier politik Attal dimulai saat ia bergabung dengan Partai Sosialis ketika berusia 17 tahun. Ia menjadi terkenal dalam politik Prancis setelah ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah selama pandemi COVID-19. Gabriel Attal kemudian ditunjuk sebagai menteri junior di kementerian keuangan dan kemudian menteri pendidikan pada tahun 2023, hal itu menjadikan dirinya sebagai salah satu menteri kabinet Macron yang paling cerdas dan komunikator yang lancar. (fdl/fdl)
