Jakarta – Ridwan Kamil (RK) membantah bahwa Ibukota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur sepi peminat. Menurutnya investasi yang sudah mengalir mencapai Rp 40 triliun.
“IKN itu sudah mengalir sekitar Rp 40 triliun investasi yang hadir di IKN, Rp 35 triliun tahun ini berasal dari swasta. Jadi tidak benar jika ada pernyataan bahwa tidak ada investasi, orang tidak datang,” kata RK, sapaan akrabnya, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).
Sebagai informasi, RK yang juga mantan Gubernur Jawa Barat ditunjuk menjadi kurator pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tugas yang diembannya adalah memastikan bahwa apa yang direncanakan sesuai dengan praktik yang dilakukan di lapangan.
Sebagai kurator, RK mengaku rapat setiap hari membahas IKN. Ia juga memeriksa pembangunan sejumlah proyek seperti rumah sakit, superblok, hingga hotel.
“Saya sebagai kurator setiap minggu rapat untuk memeriksa 4 rumah sakit, memeriksa 2 superblok, memeriksa 3 hotel bintang 5, sekarang under construction. Dari mana, dari swasta. Berarti IKN mengundang investasi dengan nyata,” beber Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
RK juga mengatakan bahwa ide membangun IKN sudah bergulir sejak zaman kolonial Belanda. Presiden-presiden sebelumnya, termasuk Soekarno, Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono juga memiliki ide yang sama tentang IKN.
“Oh itu (IKN) ideanya pak Jokowi, bukan. Zaman Soekarno IKN-nya di Palangkaraya, cuma belum jadi karena anggarannya belum ada. Zaman Pak Harto IKN di Jonggol, Kabupaten Bogor. Cuma Tidak jadi keburu reformasi. Zaman Pak SBY, IKN disiapkan cuma belum jadi wacana,” pungkasnya.
(ily/hns)