Tingkat konsumsi es krim di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meskipun belum sebanding dengan negara maju. Hal ini disebabkan oleh popularitas es krim sebagai camilan yang disukai oleh semua kalangan. Data menunjukkan bahwa konsumsi es krim secara keseluruhan meningkat dari 0,63 L/orang/tahun pada 2013-2018 menjadi 0,73 L/orang/tahun pada tahun 2020. Permintaan yang tinggi terhadap es krim juga berdampak pada munculnya berbagai varian es krim di pusat perbelanjaan, restoran, dan dari pedagang keliling.
Generasi Z telah menjadi kekuatan utama dalam transformasi industri es krim di Indonesia. Mayoritas Gen Z memilih produk berdasarkan rekomendasi dari konten kreator di platform seperti TikTok dan Instagram, di mana berbagai merek es krim melakukan promosi produknya. Sylvana Zhong, seorang Senior Brand Manager dari Aice Group, mengungkapkan bahwa generasi muda, sekitar 60%, tertarik dengan rasa es krim yang melibatkan kenangan masa kecil orangtua mereka.
Aice, sebagai salah satu merek es krim terkemuka, berhasil menarik minat Gen Z melalui kolaborasi dengan micro-influencer lokal dan melalui produk-produk inovatif seperti Aice Mochi dan Aice Histeria. Keberhasilan strategi pemasaran ini dibuktikan dengan meraih penghargaan pada Indonesia WOW Brand Award sebagai merek es krim terbaik. Sylvana menyatakan bahwa keberhasilan Aice dalam menciptakan keterikatan dengan Gen Z melalui strategi Experiential Emotional Branding menunjukkan bahwa merek es krim ini telah menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda saat ini.
