31.7 C
Jakarta
Monday, November 18, 2024
HomeBeritaDapatkah Kendaraan Listrik Mendorong Pertumbuhan Ekonomi China?

Dapatkah Kendaraan Listrik Mendorong Pertumbuhan Ekonomi China?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penasihat penelitian ekonomi dalam Studi Internasional di Grup Riset dan Statistik Federal Reserve Bank di New York, Thomas Klitgaard, mengatakan bahwa kebijakan agresif China dalam mengembangkan industri kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) berhasil menjadikan negara tersebut sebagai produsen dominan kendaraan listrik di seluruh dunia. Namun, apakah hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi China secara signifikan?

Seperti dilansir Liberty Street Economics pada Kamis (29/2/2024), industri BEV di China telah berkembang pesat berkat insentif pemerintah, seperti subsidi bagi konsumen, pembebasan pajak, dan mandat produksi kendaraan energi baru. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi BEV dari sekitar satu juta unit pada tahun 2020 menjadi lebih dari enam juta pada tahun 2023, dengan penjualan domestik menyumbang 23 persen dari pasar mobil penumpang pada tahun lalu.

Meskipun industri BEV telah maju secara teknologi, kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB China terbatas karena sektor kendaraan bermotor yang sudah matang dan BEV tidak membawa inovasi yang menciptakan permintaan baru. BEV, meskipun maju secara teknologi, tidak menciptakan permintaan baru seperti inovasi seperti komputer pribadi atau telepon seluler. Oleh karena itu, pertumbuhan sektor BEV mungkin tidak akan mencapai tingkat penjualan yang signifikan.

Klaim ini diperkuat oleh fakta bahwa sebagian besar penjualan BEV di China masih terbatas pada pasar domestik dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan di Eropa dan Amerika Serikat. Meskipun begitu, penjualan BEV di luar negeri juga telah meningkat, mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2023.

Namun, perlindungan industri dalam negeri yang diberlakukan China seperti tarif tinggi untuk mendorong perusahaan asing membuka pabrik lokal dan tekanan politik untuk membatasi ekspor, dapat mengurangi keuntungan ekspor BEV bagi China. Meskipun demikian, dampak positif lain dari kebijakan tersebut, seperti pengurangan impor minyak bumi dan pengembangan sektor teknologi dan manufaktur, tetap memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi China.

Dengan demikian, meskipun BEV mungkin tidak secara langsung mendorong pertumbuhan PDB China secara substansial, kebijakan yang mendorong industri tersebut masih memiliki dampak yang signifikan pada sektor ekonomi lainnya dan pada pengurangan ketergantungan China terhadap impor energi.

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER