Terjadi kenaikan kasus meningitis di Gaza, seperti yang diungkapkan oleh Perwakilan World Health Organization (WHO) di wilayah Palestina, dokter Rik Peeperkorn. Aksesibilitas yang terganggu menyulitkan penderita peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang untuk mendapatkan penanganan cepat. Menurut Peeperkorn, kasus meningitis meningkat terutama pada anak-anak, seperti yang dialami oleh bayi berusia 16 bulan bernama Sham yang hampir meninggal karena sulitnya akses ke layanan medis.
Dilaporkan oleh Direktur Pediatri dan Maternitas Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Dr. Ahmad al-Farra, dalam satu minggu terakhir terdapat hampir 40 kasus baru meningitis yang masuk. Laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan juga mencatat adanya ratusan kasus meningitis di Rumah Sakit Anak Rantisi, Gaza Utara. Dr. Abu Mughaisib menyatakan bahwa kurangnya fasilitas untuk melakukan tes laboratorium menyulitkan diagnosis penyakit ini. Keadaan ini semakin memperburuk kondisi bagi penderita yang membutuhkan penanganan cepat.
