Kista ovarium adalah kondisi umum yang sering kali tidak menimbulkan gejala serius. Sebelum menentukan langkah penanganan yang tepat, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu melalui berbagai metode seperti USG, MRI, CT scan, tes darah, dan biopsi jika diperlukan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan jenis kista, ukurannya, dan apakah ada kemungkinan sifat ganas kanker.
Jika seseorang didiagnosis mengalami kista ovarium, dokter akan merekomendasikan langkah-langkah penanganan berikut. Pada kasus-kasus di mana kista bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala serius, pasien mungkin tidak perlu pengobatan khusus, namun tetap perlu dipantau secara rutin. USG dan tes darah dapat dijadwalkan secara berkala untuk memantau perubahan ukuran kista dan memastikan tidak terjadi perkembangan menjadi kanker ovarium.
Namun, jika kista terus membesar, menyebabkan gejala yang mengganggu, atau ditemukan indikasi keganasan, dokter mungkin akan mempertimbangkan tindakan operasi. Ada dua teknik bedah yang biasanya dilakukan, yaitu laparoskopi dan laparotomi. Laparoskopi merupakan prosedur minimal invasif yang dilakukan dengan alat khusus yang dilengkapi kamera untuk mengangkat kista yang bersifat jinak dan berukuran kecil. Sedangkan laparotomi merupakan prosedur bedah terbuka yang dilakukan jika kista berukuran besar atau diduga mengandung sel kanker. Prosedur ini memungkinkan pengangkatan jaringan secara menyeluruh.
