Pada hari ini, tepat tiga pekan setelah jasad diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) ditemukan tewas dengan kepala dilakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jenazah Arya ditemukan pertama kali pada tanggal 8 Juli, dan setelah tiga pekan misteri seputar penyebab kematian Arya, polisi akan mengungkapnya. Apakah kematian tersebut hasil dari pembunuhan, bunuh diri, atau faktor lainnya akan diungkap siang ini oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama dengan para ahli yang melibatkan sebanyak 24 orang saksi dalam penyelidikan.
Dari jumlah total saksi yang diperiksa, termasuk dari tempat tinggal korban, pihak keluarga, lingkungan kerja korban, sopir taksi terakhir, dokter rawat jalan, dan enam saksi ahli dari berbagai bidang, semuanya turut dalam proses penyidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian Arya. Keterangan dari saksi-saksi yang memiliki keterkaitan langsung dengan kehidupan pribadi dan profesional korban akan membantu menemukan jawaban dari misteri kematian diplomat muda ini. Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandi, menjelaskan bahwa Arya ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekosnya pada tanggal 8 Juli 2025 oleh penjaga indekos yang berada di tempat kejadian.
Informasi lebih lanjut mengenai detail penyebab kematian Arya Pangayunan akan diungkap dalam konferensi siang ini.
