Program Cek Kesehatan Gratis di sekolah tengah menjadi sorotan karena menargetkan menyentuh 53 juta siswa di seluruh Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah lembaga pendidikan berbasis keagamaan di bawah naungan Kementerian Agama dengan jumlah peserta didik mencapai 12,5 juta. Hariqo Wibawa Satria dari Kantor Komunikasi Kepresidenan menyatakan komitmennya bahwa semua warga, termasuk siswa sekolah, akan mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis.
Presiden Prabowo memberikan prioritas pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang diharapkan menjadi generasi emas pada tahun 2045. Berbagai kebijakan strategis telah dikeluarkan, termasuk Cek Kesehatan Gratis, Makan Bergizi Gratis, Peningkatan kapasitas RSUD, dan program-program pendidikan seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Langkah ini diikuti dengan Penandatanganan Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2025 tentang Perlindungan Anak melalui sistem elektronik.
Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperjelas bahwa CKG akan mencakup berbagai lembaga pendidikan, termasuk madrasah, pesantren, sekolah agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Dukungan dari Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan inklusif lintas iman diharapkan dapat memperkuat komitmen terhadap pendidikan agama dan keagamaan.
Dalam rangka mendukung Visi Indonesia Emas 2045, pelaksanaan CKG di sekolah dinilai sebagai momentum penting untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Nasaruddin meminta seluruh lembaga pendidikan agama untuk mendukung program ini dengan menyediakan fasilitas serta melibatkan guru dan tenaga kependidikan dalam proses pemeriksaan kesehatan siswa. Kepala Kanwil dan Kepala Kankemenag di seluruh Indonesia juga diminta untuk memastikan kelancaran program CKG di sekolah dengan memberikan perhatian penuh, dan yang tidak mematuhi akan mendapatkan perhatian khusus.