Pada hari ini, sebanyak 6.148 aparat gabungan dikerahkan untuk mengamankan Gedung DPR/MPR dari kemungkinan unjuk rasa. Meskipun Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan sebenarnya telah membatalkan rencananya untuk turun ke jalan. Pasukan keamanan terdiri dari anggota Polri, TNI, dan Pemda DKI Jakarta tanpa penggunaan senjata api. Mereka dipersiapkan untuk menanggulangi kemungkinan aksi demo tanpa tindakan anarkis atau kerusakan fasilitas umum. Rekayasa lalu lintas juga telah dipersiapkan secara situasional untuk mengalihkan arus kendaraan apabila massa semakin bertambah di lapangan. Sebanyak 885 personel juga dikerahkan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha (Indosat), Gambir, Jakarta Pusat guna mengantisipasi kemungkinan demo di sana. Meski rencana aksi besar BEM SI Kerakyatan hari ini akhirnya dibatalkan, ini bukan karena kegagalan namun demi menjaga kondisi Jakarta yang semakin panas pasca-kerusuhan. Muhammad Ikram dari BEM SI Kerakyatan menegaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk memastikan aspirasi mahasiswa tetap terjaga di tengah situasi yang tidak kondusif.
