Karyono Wibowo, seorang pengamat dari Indonesia Policy Institute (IPI), menganggap desakan untuk mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya saat ini tidaklah relevan. Menurut Karyono, Presiden Prabowo Subianto sebenarnya membutuhkan Kapolri Listyo Sigit untuk menjaga stabilitas negara, terutama dalam hal ketertiban dan keamanan masyarakat. Menurut Karyono, langkah mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri di tengah krisis sosial-politik saat ini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas negara.
Karyono juga menyoroti bahwa Listyo Sigit sedang menghadapi tantangan besar dari pengaruh oknum-oknum kuat yang masih mengendalikan sebagian institusi Polri meskipun mereka sudah dipenjara. Ia menekankan bahwa mencopot Kapolri tanpa strategi yang matang dapat memperburuk konflik internal dan melemahkan institusi Polri yang tengah berusaha membersihkan diri dari pengaruh negatif. Presiden Prabowo sendiri kerap menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pejabat yang tidak bekerja dengan benar, termasuk di jajaran kabinet dan aparat keamanan.
Karyono menekankan bahwa reshuffle atau pencopotan pejabat strategis seperti Kapolri harus dilakukan dengan pertimbangan matang agar tidak mengganggu stabilitas dan efektivitas pemerintahan. Ia juga menjelaskan bahwa Prabowo lebih memilih melakukan evaluasi dan pembenahan internal secara bertahap, daripada langkah drastis yang bisa menimbulkan kekacauan. Karyono juga mengapresiasi kepemimpinan empati tetapi tegas yang ditunjukkan oleh Listyo Sigit, terutama dalam menanggapi insiden-insiden yang terjadi.
Keselarasan langkah-langkah yang diambil oleh Kapolri Listyo Sigit dengan arahan Presiden Prabowo menunjukkan bahwa upaya perbaikan institusi Polri terus didorong, tanpa harus terpengaruh oleh desakan pergantian atau pencopotan Kapolri. Prabowo dan Listyo Sigit sepakat untuk melakukan evaluasi dan perbaikan internal secara progresif guna memastikan kestabilan institusi Polri dan ketertiban dalam menjalankan tugasnya.
