27.2 C
Jakarta
Monday, November 18, 2024
HomeBeritaImbauan BMKG: Meskipun Awal November, Potensi Hujan di NTB Masih Rendah -...

Imbauan BMKG: Meskipun Awal November, Potensi Hujan di NTB Masih Rendah – Warga Diminta untuk Tetap Waspada Terhadap Kekeringan

Potensi hujan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal November 2023 diprediksi masih rendah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau warga NTB untuk tetap waspada terhadap kekeringan yang terjadi sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Menurut BMKG, peluang terjadinya hujan pada dasarian I November 2023 (1-10 November 2023) masih sangat rendah. Peluang hujan dengan intensitas kurang dari 20 milimeter/dasarian memiliki probabilitas kejadian lebih dari 30 persen. Hujan tersebut berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kota Mataram, sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, serta sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah bagian Barat.

Dalam kondisi atmosfer, hasil monitoring ENSO menunjukkan indeks ENSO sebesar +1,71 dan IOD sebesar +2,01. Kondisi IOD yang positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023, sementara fenomena El Nino moderat diperkirakan akan terus berlanjut hingga Desember 2023-Januari-Februari 2024.

Aliran massa udara di Indonesia masih didominasi oleh angin timuran dengan kecepatan yang melemah. Suhu muka laut di Indonesia umumnya menunjukkan kondisi yang lebih dingin. Kondisi ini diperkirakan akan tetap berlanjut hingga Desember 2023 hingga April 2024.

Sementara itu, kondisi suhu permukaan laut (SST) di perairan barat Sumatra akan mengalami penurunan suhu mulai dari November hingga Desember 2023. Analisis MJO menunjukkan bahwa MJO tidak aktif di wilayah Indonesia, dan diperkirakan tetap tidak aktif hingga awal dasarian I November 2023. MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi atau potensi awan hujan di wilayah Indonesia.

Dalam rangka memasuki masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024, masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan yang tiba-tiba, angin kencang, dan bersifat lokal. BMKG mengimbau masyarakat NTB untuk menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien. Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Masyarakat disarankan untuk memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan.

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER