27.2 C
Jakarta
Monday, November 18, 2024
HomeBeritaStarbucks membantah klaim bahwa duit keuntungan mengalir ke Israel, begini penjelasannya

Starbucks membantah klaim bahwa duit keuntungan mengalir ke Israel, begini penjelasannya

Jakarta – Starbucks memberikan pernyataan terkait klaim bahwa mereka pro Israel dan menghadapi seruan untuk boikot. Dalam pernyataan resminya, manajemen Starbucks mengklaim bahwa mereka tidak memberikan bantuan finansial kepada Israel dalam bentuk apapun.

“Milik Starbucks dan mantan pemimpinnya, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel dengan cara apapun,” demikian pernyataan resmi Starbucks yang diperbarui pada Oktober 2023, dikutip pada Kamis (16/11/2023).

Starbucks juga mengklaim bahwa mereka tidak pernah mengirimkan keuntungan perusahaannya kepada pemerintah Israel atau tentara Israel. Sebagai perusahaan publik, mereka menyebutkan bahwa mereka wajib untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement.

“Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat,” ujar pernyataan tersebut.

Starbucks Indonesia juga menegaskan bahwa perusahaan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan. Mereka menyatakan simpati bagi para korban yang terkena dampak aksi keji yang terjadi di Timur Tengah.

Sebagai informasi, Starbucks telah membubarkan kemitraannya di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional. Mereka juga menegaskan bahwa sebagai perusahaan, Starbucks tetap menjadi organisasi non-politik.

Starbucks juga menjelaskan bahwa 400 ribu partner mereka di seluruh dunia memiliki pandangan berbeda mengenai beragam topik, namun Starbucks tetap menjadi organisasi non-politik. parseFloat_indetail scrollpage” style=”height:650px;background-color:#F8F8F8;”>ADVERTISEMENTSCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starbucks juga pernah menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina. Gugatan dilayangkan karena Serikat pekerja dianggap menyalahgunakan nama, logo, dan kekayaan intelektual perusahaan.

Sebagai informasi, Starbucks dituding berbagai pihak memiliki keterkaitan dan mendukung pemerintahan Israel secara finansial. Bukti Starbucks pro Israel semakin kuat setelah merek tersebut menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.

Gugatan dilayangkan Starbucks karena Serikat pekerja dianggap menyalahgunakan nama, logo dan kekayaan intelektual perusahaan. Hal itu sudah sempat disampaikan kepada karyawannya pada 17 Oktober 2023, tertanda dari Chief Partner Officer Sara Kelly yang berbunyi sebagai berikut:

“Starbucks dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan. Kami sangat tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United, termasuk afiliasi lokalnya, pengurus serikat pekerja, dan mereka yang mengidentifikasi diri sebagai anggota “Starbucks Workers United”. Tidak satupun dari kelompok ini mewakili Starbucks Coffee Company dan tidak mewakili pandangan, posisi, atau keyakinan perusahaan kita. Kata-kata dan tindakan mereka adalah milik mereka sendiri,” dilansir dari Business Insider.

(aid/das)

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER