33.5 C
Jakarta
Friday, November 15, 2024
HomeBeritaRibuan Alumni Harvard Mengancam Untuk Menghentikan Donasi Karena Seruan Pro-Palestina

Ribuan Alumni Harvard Mengancam Untuk Menghentikan Donasi Karena Seruan Pro-Palestina

Jakarta – Lebih dari 1.600 alumni Universitas Harvard mengatakan akan menahan dana sumbangan mereka jika pihak kampus tidak mengambil tindakan atas banyak mahasiswanya yang mendukung Palestina dalam serangan Israel.

Seperti dilansir oleh CNN pada Sabtu (18/11/2023), ancaman tersebut disampaikan oleh ribuan donatur pro Israel yang merupakan anggota Asosiasi Alumni Yahudi Harvard College (HCJAA) melalui surat terbuka kepada rektor dan dekan Universitas Harvard.

“Kami tidak pernah berpikir bahwa di Harvard College, kami harus memperdebatkan bahwa terorisme (Hamas) terhadap warga sipil (Israel) memerlukan kecaman segera dan tegas. Kami tidak pernah mengira kami harus berdebat demi pengakuan atas kemanusiaan kami sendiri,” tulis anggota Asosiasi Alumni Yahudi Harvard College (HCJAA) dalam surat terbuka tersebut.

Salah satu pendiri HCJAA, Rebecca Claire Brooks, menyatakan bahwa gerakan pro Palestina merupakan bagian dari tindakan antisemitisme. Oleh karena itu, kelompok ini juga ingin menjalankan rencana konkret untuk memastikan perlindungan mahasiswa Yahudi di Universitas Harvard.

“Ini adalah gerakan alumni antargenerasi yang luas dan berkembang dari berbagai sektor dan industri. Ya, beberapa dari mereka adalah donatur yang sangat berpengaruh dan beberapa dari mereka adalah donatur berukuran lebih normal. Tapi kami berbicara dengan satu suara untuk menanggapi momen ini,” katanya kepada CNN.

Di samping itu, sejumlah konglomerat ternama sekaligus alumni Harvard lainnya seperti pendiri Pershing Square Bill Ackman dan mantan CEO Victoria’s Secret Leslie Wexner juga menyuarakan ketidakpuasan mereka atas dukungan terhadap Palestina.

Kondisi ini tentu menjadi permasalahan tersendiri, terlebih mengingat bagaimana uang sumbangan merupakan penyumbang pendapatan terbesar di Harvard.

Sumbangan yang diterima universitas merupakan 45% dari pendapatan universitas. Dari jumlah tersebut, 9% digunakan untuk anggaran operasional universitas dan 36% sisanya untuk dana abadi. Menanggapi permasalahan ini, Presiden Universitas Harvard, Claudine Gay, menulis surat terbuka kepada anggota komunitas Harvard terkait sikap universitas.

“Harvard menolak segala bentuk kebencian, dan kami berkomitmen untuk mengatasinya. Izinkan saya mengulangi apa yang saya dan para pemimpin Harvard lainnya katakan sebelumnya: Antisemitisme tidak mendapat tempat di Harvard,” tulisnya dalam surat terbuka kepada seluruh alumni Harvard.

(fdl/fdl)

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER