Pada Rabu, 14 Agustus 2024 pukul 12:07 WIB, industri pupuk memegang peranan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia. Ketersediaan pangan nasional dapat terpenuhi melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, dan pupuk menjadi faktor kunci keberhasilan ketahanan pangan tersebut.
Pemerintah mendukung revitalisasi infrastruktur industri pupuk melalui modernisasi. Untuk itu, industri, lembaga penelitian, dan Kementerian/Lembaga terkait harus bekerja sama dalam pengembangan pupuk yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya menghadapi tantangan global seperti fluktuasi harga bahan baku dan perubahan iklim.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik pupuk bertujuan untuk produksi beras, bukan untuk petrokimia. Menko Airlangga juga mengapresiasi peran penting Pupuk Kaltim dalam mendukung kebijakan pupuk nasional dalam mengembangkan green technology dan menuju blue technology.
Pemerintah telah menetapkan alokasi volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebesar 9,55 juta ton dengan nilai subsidinya mencapai Rp33,78 triliun. Pemerintah juga berupaya meningkatkan transparansi dan efisiensi penyaluran pupuk bersubsidi melalui adopsi teknologi digital.
Menko Airlangga mendorong untuk membuat distribusi pupuk tepat sasaran dengan memanfaatkan sistem digital yang sudah ada. Hal ini merupakan PR bagi Pupuk Indonesia untuk menjalankan arahan Presiden dalam memastikan distribusi pupuk tepat sasaran.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Tim Ahli Kemenko Perekonomian, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim.