Pada Minggu, 12 Januari 2025, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan pemetaan pesanan pekerjaan di luar negeri. Target pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri untuk tahun 2025 adalah sebanyak 425 ribu orang. Abdul Kadir menjelaskan bahwa pemetaan job order dilakukan untuk mengetahui potensi di dalam negeri yang akan diambil. Realisasi pengiriman 425 ribu PMI diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar 0,52 persen dengan devisa sekitar Rp 250 triliun yang dihasilkan oleh PMI. Menariknya, sebanyak 68 persen pendapatan PMI dikirimkan kembali ke Indonesia, yang berkontribusi pada penerimaan devisa negara.
Abdul Kadir juga menyampaikan bahwa penting untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian PMI agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja internasional. Dengan jabatan terendah, gaji PMI di luar negeri dapat mencapai Rp 15 hingga Rp 25 juta, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Malaysia sekitar Rp 7 sampai Rp 10 juta. Untuk mendukung peningkatan keterampilan PMI, pemerintah bekerja sama dengan swasta untuk menyediakan balai pelatihan kerja bagi calon PMI yang berasal dari lulusan sekolah menengah kejuruan, sekolah vokasi, lembaga pelatihan kerja, dan balai latihan kerja.
Dalam konteks pengiriman PMI ke luar negeri, Abdul Kadir menyatakan bahwa langkah ini juga berdampak pada pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Melalui pembekalan dan peningkatan kapasitas, diharapkan PMI dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan di pasar kerja internasional. Dengan potensi besar yang dimiliki oleh PMI, menjadikan pengiriman mereka ke luar negeri sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
