Home Wisata Komitmen Pemerintah Tingkatkan Literasi Sejarah: Terobosan Baru

Komitmen Pemerintah Tingkatkan Literasi Sejarah: Terobosan Baru

0

Sangiran, yang terletak di Jawa Tengah, adalah situs Manusia purba yang menyimpan jejak peradaban manusia dari masa awal sejarah. Dengan lima klaster, yaitu Bukuran, Krikilan, Manyarejo, Ngebung, dan Dayu, Sangiran memiliki bukti arkeologi yang menunjukkan evolusi manusia, fauna, dan budaya selama 2,4 juta tahun terakhir. Salah satu temuan yang menonjol di Sangiran adalah Sangiran 17, yang merupakan fosil Homo erectus terlengkap di Asia Tenggara. Klaster lainnya di situs ini juga menampilkan fosil-fosil binatang purba dan artefak budaya yang merepresentasikan perkembangan manusia purba di kawasan Jawa.

Kawasan Sangiran memberikan gambaran yang signifikan tentang evolusi manusia dan lingkungan sejak Pliosen atas hingga Pleistosen Tengah. Berbagai situs di Sangiran seperti Klaster Bukuran dan Klaster Krikilan menampilkan fosil-fosil manusia purba dan rekonstruksi kehidupan purba yang pernah ada di kawasan tersebut. Museum Lapangan Manyarejo di Sangiran juga menunjukkan kolaborasi antara pengetahuan ilmiah dan tradisi lokal dalam menggali sejarah purba kawasan tersebut.

Ditambah dengan pengumuman Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996, situs ini menjadi penting dalam memahami evolusi manusia dan sejarah peradaban di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, termasuk Kementerian Kebudayaan, untuk memperkuat literasi sejarah dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya warisan budaya ini. Dengan mengunjungi Sangiran, kita dapat melacak jejak peradaban awal manusia dan memperkaya pengetahuan mengenai peradaban Indonesia yang kaya dan berharga.

Mengunjungi Situs Manusia purba Sangiran (Homeland of Java Man) merupakan pengalaman yang memperkaya pengetahuan mengenai sejarah peradaban manusia di wilayah tersebut. Dengan berbagai temuan dan peninggalan purba yang terdapat di situs tersebut, Sangiran menjadi laboratorium alami yang sangat berharga dalam memahami evolusi manusia, fauna, budaya, dan lingkungan.

Exit mobile version