Home Kesehatan Solusi Ekonomis Untuk Berobat Kanker Anak

Solusi Ekonomis Untuk Berobat Kanker Anak

0

Setiap tahun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sekitar 400.000 anak didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia. Angka tersebut juga tidak terkecuali di Indonesia, dimana setidaknya terdapat 11.156 anak yang terkena kanker setiap tahunnya, dan angka ini terus meningkat (Globocan, 2020). Meskipun kanker pada anak sebenarnya bisa disembuhkan, namun tingkat kesembuhan anak-anak dengan kanker sangat dipengaruhi oleh negara tempat tinggal mereka. Childhood Cancer International (CCI), yang merupakan organisasi induk kanker anak, mengungkapkan bahwa 9 dari 10 pasien kanker anak tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah dengan tingkat kesembuhan yang tidak pernah mencapai lebih dari 30%.

Situasi ini berbeda jauh dengan negara-negara berpendapatan tinggi, yang memiliki tingkat kesembuhan lebih dari 80% dari total kasus. Perbedaan kematian akibat kanker anak yang signifikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan dalam diagnosis, hambatan akses terhadap perawatan, penghentian pengobatan, kematian akibat toksisitas, dan kekambuhan penyakit. Keterlambatan diagnosis seringkali menjadi masalah serius, seperti yang diungkapkan oleh seorang peneliti lapangan, Tyas, yang menyatakan bahwa beberapa kasus anak dengan kanker awalnya didiagnosis menderita penyakit lain seperti demam berdarah atau tipes. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan kanker anak, mengingat kemiripan gejala awal dengan penyakit lain dapat membuat diagnosis kanker terlambat, sementara penanganan yang optimal membutuhkan deteksi sedini mungkin untuk hasil yang lebih baik.

Exit mobile version