Konsep Green Ramadan merupakan ide untuk melaksanakan ibadah di bulan suci sambil memperhatikan kebersihan lingkungan. Konsep ini dianggap sesuai untuk seluruh masyarakat karena sejalan dengan ajaran Islam. Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengajak masyarakat agar menerapkan konsep Green Ramadan ini. Menurut beliau, hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi sisa makanan dan penggunaan sampah plastik.
Idah Syahidah menyampaikan bahwa penting bagi masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai waktu yang ramah terhadap perempuan, anak-anak, dan terutama lingkungan. Dia menegaskan bahwa bulan Ramadan merupakan kesempatan awal untuk memperhatikan hubungan dengan lingkungan sekitar. Penerapan Green Ramadan dianggap mudah dan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Sebagai contoh, dalam bulan Ramadan banyak terjadi transaksi takjil antara penjual dan pembeli. Idah mengimbau penjual untuk tidak menyediakan kantong atau wadah plastik, sementara pembeli diminta untuk membawa wadah sendiri saat berbelanja.
Sebagai Wagub perempuan pertama di Gorontalo, Idah juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh organisasi wanita yang hadir. Dia mengakui bahwa melalui wadah organisasi, wanita telah memberikan kontribusi yang berarti dalam berbagai sektor, termasuk keluarga, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Idah berharap agar Ramadan ini dapat membuat kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dia juga mengajak para wanita yang hadir untuk tidak hanya menjaga keluarga, tetapi juga lingkungan sekitar dengan lebih baik.
Kisah pengungsi wanita Suriah dan penduduk lokal di Yordania yang berkolaborasi untuk melindungi lingkungan dengan membuat tas ramah lingkungan menjadi inspirasi tambahan dalam menjaga lingkungan. Dengan demikian, konsep Green Ramadan membawa pesan penting untuk peduli terhadap lingkungan sekitar sambil melaksanakan ibadah dengan penuh keberkahan.