Untuk mengidentifikasi kemungkinan batu ginjal akibat asam urat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penting. Tes darah dan urine akan dilakukan untuk mengevaluasi kadar asam urat dan pH urine. Selain itu, CT Scan atau USG mungkin diperlukan untuk mendeteksi adanya batu ginjal yang tidak terlihat pada rontgen. Tes urine 24 jam juga dapat memberikan informasi mengenai jumlah asam urat yang dikeluarkan tubuh setiap harinya.
Jika batu ginjal berukuran kecil (<7 mm), biasanya dapat dikeluarkan dengan minum banyak air. Namun, dalam kasus batu yang lebih besar atau menyebabkan penyumbatan, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis seperti litotripsi atau ureteroskopi untuk mengatasi masalah tersebut. Batu ginjal akibat asam urat memiliki ciri khas tertentu, seperti warna kekuningan, tekstur halus atau kristal tajam, dan sering tidak terdeteksi melalui rontgen. Gejala umum yang mungkin muncul termasuk nyeri hebat, hematuria, dan gangguan buang air kecil. Dengan gaya hidup yang sehat, memastikan asupan cairan yang cukup, dan menghindari makanan tinggi purin, risiko terkena batu ginjal akibat asam urat dapat diminimalkan. Jika mengalami gejala yang mencemaskan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Source link
