Kementerian Agama telah mengirim para dai ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) untuk berdakwah dan memberikan bimbingan kepada warga muslim di pedalaman. Salah satu dai yang ditugaskan di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan adalah Mumu Nazmudin. Meskipun perjalanan menuju lokasi tugasnya cukup sulit, Mumu mengungkapkan pengalaman berharga yang dialaminya di sana. Ia terkesan dengan tingkat toleransi dan saling menghormati antara masyarakat Muslim dan non-Muslim di Toraja Utara, meskipun sarana ibadah bagi umat Islam masih minim di wilayah tersebut.
Selama bulan Ramadan, Mumu menghadapi tantangan dalam berdakwah terkait kendala bahasa, terutama dalam berkomunikasi dengan warga yang berusia di atas 40 tahun. Namun, dia tetap berkomitmen untuk menyebarkan ajaran agama Islam yang damai dan toleran. Pendekatannya yang inklusif, terutama terhadap anak-anak, memungkinkan dakwahnya lebih mudah diterima. Mumu juga berencana untuk tetap berkomunikasi secara daring dengan warga setempat setelah kembali ke Bogor.
Para dai yang bertugas di wilayah 3T mendapatkan apresiasi dari Kementerian Agama atas perjuangan mereka dalam menyebarkan Islam yang ramah dan moderat. Kementerian Agama telah mengirim 1.000 dai dan daiyah ke wilayah 3T, termasuk ke luar negeri. Mereka juga memperluas layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ di tingkat nasional. Ini adalah upaya Kementerian Agama untuk membangun harmoni sosial, memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif, dan menjaga kerukunan antarumat beragama.