Pada tahun 2025, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi, menyambut dengan sukacita pelaksanaan awal Ramadan dan Idul Fitri 1446 H yang serentak. Dalam konferensi pers bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kiai Jaidi menyatakan bahwa pentingnya momen ini sebagai anugerah yang harus disyukuri oleh seluruh umat Islam. Menurutnya, memulai puasa dan berhari raya secara bersamaan adalah berkah yang perlu diapresiasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyikapi penetapan 1 Syawal 1446 H pada tanggal 31 Maret 2025, Kiai Jaidi menggarisbawahi bahwa bulan Ramadan merupakan momen pembelajaran bagi umat Islam dalam hal kesalehan ibadah dan sosial. Ia menekankan pentingnya menjalin ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah selama bulan suci Ramadan. Kiai Jaidi juga menyatakan harapannya agar momen Idul Fitri dapat menjadi sarana untuk membangun kebersamaan, saling tolong-menolong, serta menghormati dan menghargai sesama manusia.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan tahun di mana masyarakat Indonesia merayakan puasa Ramadan dan Idul Fitri secara bersamaan. Pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah telah sepakat untuk merayakan Idul Fitri pada tanggal 31 Desember 2025. Dengan demikian, momen Idul Fitri diharapkan dapat menjadi nilai positif dalam upaya membangun kepedulian sosial dan kebersamaan di masyarakat, bangsa, dan negara. Semoga momen Idul Fitri ini membawa berkah bagi semua umat Islam di tanah air.
