Penularan rabies oleh hewan seperti anjing, kucing, dan kera dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Sebagai penyakit zoonosis, virus rabies dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui saliva yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan atau luka terbuka. Meskipun berbagai hewan dapat menjadi perantara rabies, anjing masih menjadi penyebab utama penularan rabies di Indonesia, dengan sekitar 98% kasus berasal dari anjing.
Gigitan merupakan cara utama penularan rabies, namun cakaran hewan atau jilatan di luka terbuka juga dapat menularkan virus. Ada dua tipe hewan yang terinfeksi rabies, yaitu tipe diam dan tipe ganas. Tipe diam cenderung tidak menunjukkan gejala ganas namun tetap menggigit jika ada yang mendekat, sementara tipe ganas cenderung agresif, berlari ke mana saja, tidak menuruti tuannya, dan menggigit apa saja.
Pertolongan pertama pada korban gigitan rabies sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dan meningkatkan peluang mendapatkan penanganan medis yang efektif. Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis setelah terkena gigitan hewan berpotensi terinfeksi rabies.